


Nyalaakademi adalah sebuah platform pembelajaran, pelatihan dan pendampingan yang diperuntukkan bagi seluruh akademisi Indonesia yang membutuhkan peningkatan dan sertifikasi kompetensi.
Kurikulum Nyalaakademi dirancang untuk memastikan semua pembelajar mencapai tujuannya dimentori oleh para profesional yang berpengalaman.














Mentor Anda



Bersama Najwa Shihab, kita akan sama-sama belajar tentang bagaimana menciptakan ide-ide solutif dari beragam permasalahan, serta bagaimana kita bisa tumbuh menjadi sosok pendidik yang inovatif.



Bersama Andi F Noya, kita akan sama-sama merenungi tentang betapa mulianya profesi pendidik yang kita jalani. Tidak hanya itu, kita juga akan diajak untuk memahami pentingnya keluar dari zona nyaman.



Bersama Okky Madasari, kita akan sama-sama belajar tentang bagaimana caranya menjadi pengajar sekaligus penulis yang hebat. Kita akan diajak untuk lebih peka melihat masalah sebagai ide tulisan.
Siap jadi pendidik inovatif dengan belajar langsung dari Najwa Shihab, Andi F Noya dan Okky Madasari?
Biaya Investasi
Rp 500.000
Rp 79.000
Khusus Pendaftaran Sebelum 3 Agustus 2022!
Selamat datang dalam ekosistem belajar Akademi Pendidik Inovatif dari Nyalanesia.
Tujuan
Melalui 10 rangkaian level, Bapak/Ibu Guru peserta akademi akan diajak mencapai hasil akhir berupa:
- Kemampuan merefleksikan kendala diri sebagai guru
- Kemampuan merefleksikan kendala pembelajaran
- Kemampuan mendesain ide inovasi di lingkup sekolah
- Kemampuan mengimplementasikan inovasi di lingkup sekolah
Pada level ini, kami mengajak Bapak/Ibu guru untuk merefleksikan pengalaman pribadi Bapak/Ibu selama menjadi guru.
Refleksi adalah proses memikirkan peristiwa, mengajukan pertanyaan untuk mengeksplorasi mengapa peristiwa terjadi, apa yang berbeda, apa yang baru, apa yang dirasakan, dan tindakan apa yang mungkin bisa memberikan hasil yang lebih baik.
Profesi guru memiliki dampak yang besar bagi kehidupan seseorang. Guru mungkin lupa siapa saja murid yang pernah ia didik, namun murid tidak akan pernah lupa dengan gurunya. Setiap ilmu yang diberikan, perilaku yang dicontohkan, setiap perkataan motivasi yang disampaikan, merupakan pembelajaran berharga dalam hidup setiap murid.
Banyak tokoh yang terkenang akan jasa gurunya hingga usia senja. Salah satunya adalah Andy F. Noya. Melalui ceritanya, kita dapat memahami nilai mahal & mulia tentang Profesi Guru untuk menghindarkan diri dari rasa inferior yang menjadi hambatan untuk berkembang.
Jadi guru memang mulia dan sering membuat bahagia. Namun tanpa kita sadari, keadaan yang selalu terasa “baik-baik saja” juga dapat menjadi sebuah ancaman.
Andy F Noya punya pengalaman dan pengamatan tersendiri tentang mempelajari betapa pentingnya keluar dari zona nyaman bagi guru dan untuk menjadi peka dengan perubahan zaman.
Pada era disrupsi, di mana semua serba cepat berubah, kepekaan mengidentifikasi permasalahan menjadi begitu penting untuk dilatih. Namun, kita perlu hati-hati dan memahami bahwa kesalahan utama yang sering dilakukan inovator adalah melihat masalah dari lingkup yang terlalu luas. Sehingga yang terjadi adalah kebingungan untuk menyelesaikan, karena permasalahan dirasa begitu kompleks.
Menurut salah satu prinsip inovasi yang Peter M. Drucker jelaskan dalam bukunya Innovation and Entrepreneurship, Inovasi harus dimulai dengan yang kecil. Tidak semua inovasi dimulai dengan ide-ide besar yang tidak terjangkau oleh kehidupan nyata manusia. Keinginan yang kecil untuk memperbaiki suatu kondisi atau kebutuhan hidup ternyata kelak mempunyai pengaruh yang sangat luas terhadap kehidupan manusia selanjutnya
Pada level ini, kami mengajak Bapak/Ibu guru untuk merefleksikan permasalahan di sekolah, yang selalu hadir dalam pemikiran Bapak/Ibu dan kerap membuat Bapak/Ibu gelisah.
Kunci utama inovasi adalah kemampuan mengidentifikasi masalah. Dan masalah akan selalu ada di sekitar kita. Dalam konteks pendidikan, kita bahkan tidak perlu langsung repot-repot mencari di internet apa saja masalah pendidikan di Indonesia. Di sekolah, masalah yang dialami siswa atau bahkan guru sendiri begitu banyak.
Masalah yang dapat diidentifikasi dapat menjadi bank ide, bukan hanya untuk menciptakan inovasi pembelajaran, namun juga ide untuk menulis segala jenis kategori karya. Ide yang dituliskan ke dalam sebuah karya, tidak hanya membuat Bapak/Ibu produktif dalam berliterasi. Menuliskan masalah juga dapat membantu Bapak/Ibu untuk menguraikan masalah dengan lebih terorganisir dan logis (tidak semata emosional).
Pada level ini, kami mengajak Bapak/Ibu untuk mengikuti kelas mengenai kepenulisan dari Okky Madasari.
Bagi Bapak/Ibu yang gemar menulis esai, masalah dapat dijadikan inspirasi untuk menulis. Dengan membaca esai, Bapak/Ibu juga dapat memiliki perspektif beragam tentang suatu permasalahan. Esai merupakan salah satu media yang dapat digunakan Bapak/Ibu untuk mengasah kemampuan berpikir kritis.
Untuk berkenalan dengan esai yang fokus berbicara mengenai permasalahan pendidikan, kami mengajak Bapak/Ibu untuk mencermati esai dari Muhidin M. Dahlan.
Pada level ini, kami mengajak Bapak/Ibu untuk mengikuti kelas dari Najwa Shihab mengenai konten bacaan dan tontonan di Indonesia. Salah satu masalah yang menjadi fokus Najwa Shihab adalah kualitas konten literasi di Indonesia. Baginya, konten bacaan dan tontonan yang berkualitas selagi asyik dapat mengantarkan Indonesia lebih dekat dengan budaya literasi.
Untuk itulah, Najwa sadar betul pentingnya menerapkan nilai-nilai jurnalisme dalam setiap perjalanannya menjadi wartawan dan presenter. Kini pun ia membuat inovasi dengan menjadi pendiri media massa kreatif bernama Narasi yang memiliki spirit untuk menyajikan konten-konten digital berkualitas bagi anak muda, melalui segala platform (Website, Youtube, Instagram, Tiktok, Facebook).
Di tengah gencarnya gempuran teknologi informasi, sebagai guru dan orang tua, kita perlu menerapkan upaya jitu dalam membangun budaya literasi. Najwa Shihab, selaku pendiri perusahaan media, seorang ibu, dan juga public figure, menyarankan setidaknya ada tiga upaya nyata mendorong budaya literasi yang dapat dilakukan.
Sudah berhasil merefleksikan masalah yang ada di sekitar Bapak/Ibu?
Apakah masalah yang Bapak/Ibu temukan kebanyakan bermuara pada permasalahan literasi?
Kompleksnya masalah di sekitar kita, mulai dari permusuhan, kecanduan media sosial, kebiasaan mencontek, pembunuhan, segala solusinya kerap bermuara pada pendidikan, atau lebih khususnya pendidikan literasi, karena banyak kesalahpahaman dan pertikaian terjadi karena kesalahan dalam memproses informasi. Konsumerisme terjadi karena sempitnya pemahaman manusia tentang trend dan budaya global.
Untuk itu, guna menjadi guru yang inovatif, utamanya dalam lingkup kelas dan sekolah, pada Level Terakhir ini, kami mengajak Bapak/Ibu untuk mengikuti kelas dengan topik: “Mendesain Pembelajaran Berbasis Literasi”


Kelas Akan Datang



































Sudah Siapkah Anda
Menjadi Pendidik Inovatif?
Gabung Sekarang Juga!
Batas Pendaftaran: 3 Agustus 2022



Nyalaakademi adalah sebuah platform pembelajaran, pelatihan dan pendampingan yang diperuntukkan bagi seluruh akademisi Indonesia yang membutuhkan peningkatan dan sertifikasi kompetensi.
Kurikulum Nyalaakademi dirancang untuk memastikan semua pembelajar mencapai tujuannya dimentori oleh para profesional yang berpengalaman.
Mengaktualisasikan Diri, Kini
Semudah Menjentikkan Jari!
E-Sertifikat 40 Jam Pelajaran!



Bersama Najwa Shihab, kita akan sama-sama belajar tentang bagaimana menciptakan ide-ide solutif dari beragam permasalahan, serta bagaimana kita bisa tumbuh menjadi sosok pendidik yang inovatif.



Bersama Andi F Noya, kita akan sama-sama merenungi tentang betapa mulianya profesi pendidik yang kita jalani. Tidak hanya itu, kita juga akan diajak untuk memahami pentingnya keluar dari zona nyaman.



Bersama Okky Madasari, kita akan sama-sama belajar tentang bagaimana caranya menjadi pengajar sekaligus penulis yang hebat. Kita akan diajak untuk lebih peka melihat masalah sebagai ide tulisan.
Siap jadi pendidik inovatif dengan belajar langsung dari Najwa Shihab, Andi F Noya dan Okky Madasari?
Biaya Investasi
Rp 500.000
Rp 79.000
Khusus Pendaftaran Sebelum 3 Agustus 2022!
Selamat datang dalam ekosistem belajar Akademi Pendidik Inovatif dari Nyalanesia.
Tujuan
Melalui 10 rangkaian level, Bapak/Ibu Guru peserta akademi akan diajak mencapai hasil akhir berupa:
- Kemampuan merefleksikan kendala diri sebagai guru
- Kemampuan merefleksikan kendala pembelajaran
- Kemampuan mendesain ide inovasi di lingkup sekolah
- Kemampuan mengimplementasikan inovasi di lingkup sekolah
Pada level ini, kami mengajak Bapak/Ibu guru untuk merefleksikan pengalaman pribadi Bapak/Ibu selama menjadi guru.
Refleksi adalah proses memikirkan peristiwa, mengajukan pertanyaan untuk mengeksplorasi mengapa peristiwa terjadi, apa yang berbeda, apa yang baru, apa yang dirasakan, dan tindakan apa yang mungkin bisa memberikan hasil yang lebih baik.
Profesi guru memiliki dampak yang besar bagi kehidupan seseorang. Guru mungkin lupa siapa saja murid yang pernah ia didik, namun murid tidak akan pernah lupa dengan gurunya. Setiap ilmu yang diberikan, perilaku yang dicontohkan, setiap perkataan motivasi yang disampaikan, merupakan pembelajaran berharga dalam hidup setiap murid.
Banyak tokoh yang terkenang akan jasa gurunya hingga usia senja. Salah satunya adalah Andy F. Noya. Melalui ceritanya, kita dapat memahami nilai mahal & mulia tentang Profesi Guru untuk menghindarkan diri dari rasa inferior yang menjadi hambatan untuk berkembang.
Jadi guru memang mulia dan sering membuat bahagia. Namun tanpa kita sadari, keadaan yang selalu terasa “baik-baik saja” juga dapat menjadi sebuah ancaman.
Andy F Noya punya pengalaman dan pengamatan tersendiri tentang mempelajari betapa pentingnya keluar dari zona nyaman bagi guru dan untuk menjadi peka dengan perubahan zaman.
Pada era disrupsi, di mana semua serba cepat berubah, kepekaan mengidentifikasi permasalahan menjadi begitu penting untuk dilatih. Namun, kita perlu hati-hati dan memahami bahwa kesalahan utama yang sering dilakukan inovator adalah melihat masalah dari lingkup yang terlalu luas. Sehingga yang terjadi adalah kebingungan untuk menyelesaikan, karena permasalahan dirasa begitu kompleks.
Menurut salah satu prinsip inovasi yang Peter M. Drucker jelaskan dalam bukunya Innovation and Entrepreneurship, Inovasi harus dimulai dengan yang kecil. Tidak semua inovasi dimulai dengan ide-ide besar yang tidak terjangkau oleh kehidupan nyata manusia. Keinginan yang kecil untuk memperbaiki suatu kondisi atau kebutuhan hidup ternyata kelak mempunyai pengaruh yang sangat luas terhadap kehidupan manusia selanjutnya
Pada level ini, kami mengajak Bapak/Ibu guru untuk merefleksikan permasalahan di sekolah, yang selalu hadir dalam pemikiran Bapak/Ibu dan kerap membuat Bapak/Ibu gelisah.
Kunci utama inovasi adalah kemampuan mengidentifikasi masalah. Dan masalah akan selalu ada di sekitar kita. Dalam konteks pendidikan, kita bahkan tidak perlu langsung repot-repot mencari di internet apa saja masalah pendidikan di Indonesia. Di sekolah, masalah yang dialami siswa atau bahkan guru sendiri begitu banyak.
Masalah yang dapat diidentifikasi dapat menjadi bank ide, bukan hanya untuk menciptakan inovasi pembelajaran, namun juga ide untuk menulis segala jenis kategori karya. Ide yang dituliskan ke dalam sebuah karya, tidak hanya membuat Bapak/Ibu produktif dalam berliterasi. Menuliskan masalah juga dapat membantu Bapak/Ibu untuk menguraikan masalah dengan lebih terorganisir dan logis (tidak semata emosional).
Pada level ini, kami mengajak Bapak/Ibu untuk mengikuti kelas mengenai kepenulisan dari Okky Madasari.
Bagi Bapak/Ibu yang gemar menulis esai, masalah dapat dijadikan inspirasi untuk menulis. Dengan membaca esai, Bapak/Ibu juga dapat memiliki perspektif beragam tentang suatu permasalahan. Esai merupakan salah satu media yang dapat digunakan Bapak/Ibu untuk mengasah kemampuan berpikir kritis.
Untuk berkenalan dengan esai yang fokus berbicara mengenai permasalahan pendidikan, kami mengajak Bapak/Ibu untuk mencermati esai dari Muhidin M. Dahlan.
Pada level ini, kami mengajak Bapak/Ibu untuk mengikuti kelas dari Najwa Shihab mengenai konten bacaan dan tontonan di Indonesia. Salah satu masalah yang menjadi fokus Najwa Shihab adalah kualitas konten literasi di Indonesia. Baginya, konten bacaan dan tontonan yang berkualitas selagi asyik dapat mengantarkan Indonesia lebih dekat dengan budaya literasi.
Untuk itulah, Najwa sadar betul pentingnya menerapkan nilai-nilai jurnalisme dalam setiap perjalanannya menjadi wartawan dan presenter. Kini pun ia membuat inovasi dengan menjadi pendiri media massa kreatif bernama Narasi yang memiliki spirit untuk menyajikan konten-konten digital berkualitas bagi anak muda, melalui segala platform (Website, Youtube, Instagram, Tiktok, Facebook).
Di tengah gencarnya gempuran teknologi informasi, sebagai guru dan orang tua, kita perlu menerapkan upaya jitu dalam membangun budaya literasi. Najwa Shihab, selaku pendiri perusahaan media, seorang ibu, dan juga public figure, menyarankan setidaknya ada tiga upaya nyata mendorong budaya literasi yang dapat dilakukan.
Sudah berhasil merefleksikan masalah yang ada di sekitar Bapak/Ibu?
Apakah masalah yang Bapak/Ibu temukan kebanyakan bermuara pada permasalahan literasi?
Kompleksnya masalah di sekitar kita, mulai dari permusuhan, kecanduan media sosial, kebiasaan mencontek, pembunuhan, segala solusinya kerap bermuara pada pendidikan, atau lebih khususnya pendidikan literasi, karena banyak kesalahpahaman dan pertikaian terjadi karena kesalahan dalam memproses informasi. Konsumerisme terjadi karena sempitnya pemahaman manusia tentang trend dan budaya global.
Untuk itu, guna menjadi guru yang inovatif, utamanya dalam lingkup kelas dan sekolah, pada Level Terakhir ini, kami mengajak Bapak/Ibu untuk mengikuti kelas dengan topik: “Mendesain Pembelajaran Berbasis Literasi”
Kelas Akan Datang


































