“Mendorong Penggunaan Bahasa Daerah Bagi Generasi Kekinian”
Bapak Ibu Guru Penyala Masa Depan,
Bahasa Daerah tengah menghadapi kepunahan. Penghapusan pembelajaran bahasa daerah pun pernah menjadi wacana. Padahal bahasa daerah merupakan salah satu kekayaan Indonesia. Bahasa daerah juga merupakan cerminan dari norma dan nilai masyarakat setempat. Kemalasan murid dalam membaca dan kecanduan murid pada gawai kerap membuat frustasi, lalu bagaimana cara guru menyikapi?
Melalui workshop Gerakan Sekolah Menulis Buku (GSMB) ini, kami menyajikan serba-serbi permasalahan dan hambatan dalam mengajarkan Bahasa Daerah. Tak lupa pula kami sajikan ragam solusi dan strategi, yang barangkali dapat menjadi bekal baru Bapak Ibu Guru untuk kembali mengajak para murid melestarikan Basaha Daerah esok hari.
Inti materi:
Strategi Menanamkan Pentingnya Pemakaian Bahasa Daerah
- Memahami Bahasa Ibu dan Bahasa Daerah
- Mengenal jenis bahasa berdasarkan kelestariannya
- Memetakan hambatan dan masalah pemakaian bahasa daerah dewasa ini
- Merumuskan strategi “pembiasaan” dalam melestarikan bahasa daerah
Pemateri: Agus Riyanto. Pegiat bahasa daerah Soloraya. Hingga kini menjabat sebagai ketua Dwija Makmur Sukoharjo. Sekretaris PGRI Smart Learning and Character Center Sukoharjo. Seorang guru dan juga penulis aneka artikel dan buku. Salah satu karya buku terbarunya adalah “Hantu Peniru Suara dan Botol Ajaib” serta buku antologi “Kreatif Inovatif Demi Anak Bangsa; Metode Dedi Teja”
Anda juga bisa mengunduh E-modul dari video workshop ini dengan mengeklik tautan berikut: UNDUH MODUL